Sejarah

Pertanyaan

Tuliskan riwayat hidup dan pemikiran filsafat serta karya karya nya imam al-ghozali dan al-farabi

2 Jawaban

  • Al-Ghazali
    Al-Ghazali dilahirkan dikota Gazalah(kota kecil dekat Tus) di Khurasan.Nama lengkap beliau adalah Abu Hamid Muhammad bin Muhammad at-Tusi al ghazali.Beliau lahir pada tahun 1058 M dan meninggal pada tahun 1111 M.Al-Ghazali terkenal sebagai seorang pemikir,teolog,filosof,dan sufi termasyur sepanjang sejarah islam.sepeninggal ayahnya ia dan saudaranya dititipkan kepada Ahmad bin Muhammad ar-Rasikani.Al-Ghazali mempelajari ilmu fikih,riwayat hidup,dan kehidupan spiritual para wali.Ia melanjutkan pendidikannya ke Jurjan dn berguru kepada Imam Abu Nasr al-ismaili.
    Saat di Nisabur bakat menulis Al-Ghazali berkembang.Ia menulis hampir 100 buku tentang teologi,fikih,tasawuf,filasafat,akhlak dan auto biografi dalam bahasa Arab ke bahasa Persia.buku2nya yang terkenal antara lain:
    1) Maqasid al-falasifah(tujuan para filosof),
    2) Tahafut al-Falasifah(kekacauan para filosof),
    3) Ihya ulumuddin(menghidupkan ilmu
    Agama),
    4) Al-Mu'iz Minad Dalal(penyelamat dari kesehatan
    buku2 tersebut kebanyakan berisi kritik dan komentar terhadap pemikiran filosof terdahulu.Buku2 tersebut juga menjadi perhatian para ahli ilmu di dunia timur yang diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa,termasuk bahasa Indonesia.
  • A.RIWAYAT HIDUP 
    Nama asli Imam al-Ghazali ialah Muhammad bin Ahmad, Al-Imamul Jalil, Abu Hamid Ath Thusi Al-Ghazali. Lahir di Thusi daerah Khurasan wilayah Persia tahun 450 H (1058 M). Pekerjaan ayah Imam Ghazali adalah memintal benang dan menjualnya di pasar-pasar. Ayahnya termasuk ahli tasawuf yang hebat, sebelum meninggal dunia, ia berwasiat kepada teman akrabnya yang bernama Ahmad bin Muhammad Ar Rozakani agar dia mau mengasuh al-Ghazali. Maka ayah Imam Ghazali menyerahkan hartanya kepada ar-Rozakani untuk biaya hidup dan belajar Imam Ghazali.[1]Ia wafat di Tusia, sebuah kota tempat kelahirannya pada tahun 505 H (1111 M) dalam usianya yang ke 55 tahun.Pada masa kecilnya ia mempelajari ilmu fiqh di negerinya sendiri pada Syekh Ahmad bin Muhammad Ar-Rozakani (teman ayahnya yang merupakan orang tua asuh al-Ghazali)

    Setelah Imam Al-Haromain wafat, Al-Ghazali meninggalkan Naishabur untuk menuju ke Mu’askar, Menteri Nizam al Muluk akhirnya melantik al-Ghazali pada tahun 484 H/1091 M. Sebagai guru besar (profesor) pada perguruan Tinggi Nizamiyah yang berada di kota Baghdad.Di samping ia menjadi guru besar di perguruan tinggi Nizamiyah ia juga diangkat sebagai konsultan (mufti) oleh para ahli hukum Islam dan oleh pemerintah dalam menyelesaikan berbagai persoalan yang muncul dalam masyarakat.

     B. Karya-Karya Al-Ghazali

    a.    Ihya Ulum Ad-Din (membahas ilmu-ilmu agama)

    Ini merupakan kitab paling terkenal yang dikarangnya selama beberapa tahun dalam keadaan berpindah-pindah antara syam, Yerussalem, Hijaz dan Yus, dan yang berisi paduan indah antara fiqh, tasawuf dan falsafat, bukan saja terkenal di kalangan kaum muslimin, tetapi juga di dunia Barat dan luar Islam.

    b.    Tahafut al-Falasifah (menerangkan pendapat para filsuf ditinjau dari segi agama).

    c.    Al-Munqidz min adh-Dhalal (menerangkan tujuan dan rahasia-rahasia ilmu).

    d.      Al-Iqtashad fi Al-‘Itiqad (inti ilmu ahli kalam),

    e.       Jawahir Al-Qur’an (rahasia-rahasia yang terkandung dalam al-Qur’an),

    f.       Mizan Al-‘Amal (tentang falsafah keagamaan),

    g.      Al-Maqasshid Al-Asna fi Ma’ani Asma’illah Al-Husna (tentang arti nama-nama Tuhan),

    h.      Faishal At-Tafriq Baina Al-Islam Wa Al-Zindiqah (perbedaan antara Islam dan Zindiq),

    i.        Al-Qisthas Al-Mustaqim (jalan untuk mengatasi perselisihan pendapat).

    j.        Al-Mustadhhir,

    k.      Hujjat Al-Haq (dalil yang benar),

    l.        Mufahil Al-Khilaf fi Ushul Ad-Din (menjauhkan perselisihan dalam masalah ushul ad-din),

    m.    Kimiya As-sa’adah (menerangkan syubhat ahli ibadah),

    n.      Al-Basith (fiqh),

    o.      Al-Wasith (fiqh),

    p.      Al-Wajiz (fiqh),

    q.      Al-Khulasahah Al-Mukhtasharah (fiqh),

    r.        Yaqut At-Ta’wil fi Tafsir At-Tanzil (tafsir 40 jilid),

    s.       Al-Mustasfa (ushul fiqh),

    t.        Al-Mankhul (ushul fiqh),

    u.      Al-Muntaha fi ‘ilmi Al-Jadal (cara-cara berdebat yang baik),

    v.      Mi’yar Al-‘ilmi,

    w.    Al-Maqashid (yang dituju),

    x.      Al-Madnun bihi ’ala Ghairi Ahlihi,

    y.      Misykat Al-anwar (pelajaran keagamaan),

    z.       Mahku An-Nadhar,

    C. Pemikiran Filsafat Al-Ghazali

    a.          Metafisika

    Untuk pertama kalinya Al-Ghazali mempelajari karangan-karangan ahli filsafat terutama karangan Ibnu Sina. Setelah mempelajari filsafat dengan seksama, ia mengambil kesimpulan bahwa mempergunakan akal semata-mata dalam soal ketuhanan adalah seperti mempergunakan alat yang tidak mencukupi kebutuhan.

    b.          Iradat Tuhan

    Mengenai kejadian alam dan dunia, Al-Ghazali berpendapat bahwa dunia itu berasal dari iradat (kehendak) tuhan semat-mata, tidak bisa terjadi dengan sendirinya. Iradat tuhan itulah yang diartikan penciptaan. Iradat itu menghasilkan ciptaan yang berganda, di satu pihak merupakan undang-undang, dan di lain pihak merupakan zarah-zarah (atom-atom) yang masih abstrak. Penyesuaian antara zarah-zarah yang abstrak dengan undang-undang itulah yang merupakan dunia dan kebiasaanya yang kita lihat ini.

    c.         Etika

    Mengenai filsafat etika Al-Ghazali secara sekaligus dapat kita lihat pada teori tasawufnya dalam buku Ihya’ ‘Ulumuddin. Dengan kata lain, filsafat etika Al-Ghazali adalah teori tasawufnya itu. Mengenai tujuan pokok dari etika Al-Ghazali kita temui pada semboyan tasawuf yang terkenal “Al-Takhalluq Bi Akhlaqihi ‘Ala Thaqah al-Basyariyah, atau Al-Ishaf Bi Shifat al-Rahman ‘Ala Thaqah al-Basyariyah”. Maksudnya adalah agar manusia sejauh kesanggupannya meniru perangai dan sifat-sifat ketuhanan seperti pengasih, pemaaf, dan sifat-sifat yang disukai Tuhan, jujur, sabar, ikhlas dan sebagainya.

Pertanyaan Lainnya